Konspirasi Baru WTC 9/11

Runtuhnya menara kembar World Trade Centre (WTC) dalam peristiwa 9/11, masih menyisakan banyak misteri. 7 November lalu, dunia maya dihebohkan rilis beberapa video yang memerlihatkan keganjilan runtuhnya menara kembar WTC. Apa peran Israel di balik peristiwa naas paling menghebohkan itu?

Skenario di Balik 9/11

Banyak cerita seputar runtuhnya WTC, pencakar langit kebanggaan Amerika. Arab Conspiracy Theory (ACT) hasil rekayasa Gedung Putih, menyisakan banyak misteri. Patutlah jika kemudian lahir teori-teori lain hasil riset dan investigasi.

Israeli Conspiracy Theory (ICT)

Sementara, banyak orang menganggap penjelasan resmi pemerintah Amerika Serikat (AS) seputar kejadian 9/11 tak bisa diganggu gugat. Namun Prof David Ray Griffin beda menyikapinya. Ia telah menulis beberapa buku yang menjelaskan apa di balik cerita resmi yang lazim disebut sebagai Arab Conspiracy Theory (ACT) itu.

9/11 Upaya Bangkitkan Kenangan Pearl Harbor

Proyek Abad Baru Amerika membutuhkan sebuah peristiwa seperti Pearl Harbor untuk mendorong legitimasi militerisme AS membangun hegemoni dunia.

Pesantren Modern dan Pendidikan Multikulturalisme

Sepanjang tahun 2005-2006 International Center for Islamic and Pluralism (ICIP) meriset 20 pesantren di Jawa Barat dari 2200 pesantren yang tergabung dalam Badan Kerjasama Pondok pesantren se-Indonesia (BKSPPI). Penelitian itu mengkaji betulkah kalangan pesanten mengesahkan tindak kekerasan dan tidak ramah terhadap perbedaan? Tema-tema yang diteliti seputar wacana multikulturalisme, semisal toleransi, demokrasi, gender, dan syariat Islam. Hasil penelitian menunjukkan, pemahaman sejumlah kalangan pesantren di Jawa Barat, belum sepenuhnya dapat menerima kenyataan multikulturalisme.
Laporan ilmiah ini masih menyisakan perdebatan fundamental, karena objek riset dianggap kurang representatif mewakili wajah pesantren keseluruhan, khususnya pondok pesantren modern yang luput dari penelitian tersebut. Dari alasan inilah kiranya perlu dilakukan penelitian kembali secara lebih komprehensif dan representatif. Makalah ini memfokuskan kajian dalam observasi kecil terhadap sistem pendidikan dan pembelajar di pondok modern, khususnya pendidikan multikulturalisme, dengan model utama Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo dan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Madura.

Integrasi Pendidikan Umum dan Agama

Suatu ketika, di bulan Maret 1978, Presiden RI kala itu, Soeharto, berkunjung ke Pondok Modern Gontor Ponorogo yang tengah merayakan Kesyukuran Setengah Abad pondok modern pertama di Indonesia itu. Dalam acara ramah tamah saat peresmian Masjid Jami’ Gontor terjadi dialog antara KH Imam Zarkasyi dan Presiden Soeharto. Soeharto bertanya, “Berapa persen pendidikan agama dan umum di Gontor Pak Kyai?” Kiai Imam Zarkasyi menjawab, “Pendidikan agama 100% dan pendidikan umum 100%.” Soeharto bertanya lagi, “Apa tidak gila santrinya?” Dengan memberi isyarat jari telunjuk pada keningnya, Kiai Imam Zarkasyi menjawab, “Sampai sekarang santri di sini tidak ada yang gila.”

Integrasi Agama-Umum di Perguruan Tinggi

Banyak kalangan kerap bingung membangun pola integrasi ilmu agama dan umum di perguruan tinggi yang layak. Eksperimen perluasan status IAIN (Institut Agama Islam Negeri) yang merupakan pilar utama pendidikan tinggi keislaman menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) kini menjadi polemik. Kebijakan ini dinilai banyak kalangan telah “kebablasan”, karena telah keluar dari dasar berdirinya lembaga itu yang seharusnya concern dan fokus dalam kajian keislaman saja.

Ilmu Hadits bagi Ekonom Muslim

Dalam kaitan dengan pendidikan ekonomi Islam, kajian ilmu hadits juga sangat signifikan, di samping kajian tentang Kitab Utama, al-Qur`an al-Karim. Terlebih latar belakang teori yang banyak dipergunakan keabsahan ekonomi Islam telah dinukil dari hadits Nabi SAW. Karenanya, sangat ironis jika seorang ekonom Islam hanya cenderung mewawasakan diri dengan hal-hal konvensional dan melupakan wawasan dasar utama kebijakan ekonomi Islam, yaitu hadits.

Intoleransi di Sekolah Arab Saudi

Berdasarkan sebuah laporan Anne Applebaum berjudul “A Textbook Case of Intolerance: Changing the world one schoolbook at a time”, pernah terjadi debat panas mengenai intoleransi beragama yang sengaja diajarkan di sekolah-sekolah di Arab Saudi.
Berikut komentar baliknya.

Model Pelestarian Alam Berbasis Al-Qur`an

Sebuah artikel menyebutkan: “African fishermen find way of conservation in the Koran”. Isinya tentang suksesnya para ulama di Zanzibar untuk mendakwahi masyarakatnya tentang pelestarian lingkungan –khususnya ekosistem laut- dengan pendekatan dakwah qur`ani. Bagaimana ulasan isunya?

Pelecehan Seks di Mesir

Sebuah berita menyebutkan: "Egypt voices: Sexual harassment." Seorang kawan milist meresponnya secara provokatif dan menuliskan: “Maka, benarlah kata Ulama Mesir kondang, setelah pulang dari perjalanan ke Paris, Prancis dan kembali ke Tanah Airnya di tahun 1940-an: "Di Paris, saya melihat Islam tapi tidak bertemu muslim. Di Mesir saya banyak bertemu muslim, tapi tidak melihat Islam."
Benarkah paradigma ini?

Perlunya Belajar Ilmu Perbandingan Agama

Bantah-bantahan seputar isu kritenisasi dan pemurtadan terus terjadi. Seorang milister memposting berita misi kristenisasi yang menggunakan propaganda “wacana” pemburukkan potret Islam dengan mengatakan bahwa ibadah umat Islam itu paganis yang menyembah patung. Bagaimana menengahinya?

Partai Agama Sulit Jadi Mayoritas

Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang mengindikasikan tidak akan lakunya partai Islam dalam pemilu 2009 mendatang. Mengapa?

Polemik Viagra

“Viagra laris manis: Saudi Arabia penyedot terbesar di kawasan Timur Tengah”. Begitu judul posting seorang kawan milist menukil tulisan M. Ghazanfar Ali Khan dari Arab News. Lalu seorang rekan yang memang agak anti Islam mempertanyakan: apakah pakai viagra tak dilarang Allah? Ini kan jelas jelas memperbesar nafsu syahwat.

Pemaksaan Toleransi

Umat Islam Indonesia dianggap manja dan bergantung pada kekuatan tangan penguasa untuk “memaksa” kalangan non-muslim menghargai orang Islam. Khususnya dalam hal menghormati kaum muslim yang berpuasa. Pemihakan ini dianggap sebagai gambaran “tenggang rasa” yang dipaksakan. Bagaimana menyikapinya?

Mengedepankan Islam Moderat

Bentrok pemikiran yang memicu kekerasan intelektual akan dapat dijembatani, jika pemikiran moderat dikedepankan.

Dahsyatnya Kekerasan Intelektual

Kekerasan intelektual usungan kalangan Muslim liberal adalah hasil olah kaum orientalis. Gerakan ini akan menggiring kepada “pembubaran Islam”.

Awas Kekerasan Intelektual

1 Juni 2008, massa FPI dan Laskar Islam bentrok dengan simpatisan AKKBB di silang Monas. Isu kegarangan umat Islam menyeruak, mengalihkan fokus dari isu utama kekerasan intelektual ulah ektrimisme kalangan Muslim liberal terhadap Islam dan kaum Muslimin.

Mengapa Islam Ditakuti?

Laju kencang pertumbuhan Islam di dunia sangat menakutkan dunia non Muslim. Terlebih, geliat tumbuhnya kembali timbunan potensi dunia Islam yang terus menanjak pesat.

Apa Jadinya Dunia Tanpa Islam

Apa jadinya bila Islam tak pernah ada? Mungkinkah konflik peradaban, perang suci, atau teroris tak pernah ada? Apakah Timur Tengah tanpa Islam dapat menjadi sentra perdamaian dan demokrasi? Ataukah juga peristiwa 9/11 tetap akan terjadi?

Si Empu Blog